Rabu, 30 Oktober 2013

Percobaan Fisika Asyik: Bola Gula Api

Mungkin kamu pernah melihat pada suatu film ada adegan dimana terdapat bola api yang berterbangan. Atau kamu pernah melihat ada satu kesenian budaya di Indonesia, dimana ada sekumpulan orang-orang yang bermain sepak bola tapi bola yang digunakan terbakar oleh api (sebenarnya itu bukan bola. Melainkan batok kelapa). Nah, disini kita akan coba membuat salah satunya. Yuk langsung saja kita ke TKP

Alat dan Bahan
  1. Sebongkah gula batu berukuran sedang
  2. Abu yang berasal dari pembakaran kertas
  3. Korek api
  4. Lilin
  5. Wadah dari tutup kaleng atau sejenisnyaTang untuk menjepit gula batu atau sejenisnya
Langkah Pembuatan
  1. Jepitlah gula batu dengan menggunakan tang. 
  2. Lalu bakarlah pada lilin yang sudah kamu nyalakan. Perhatikanlah apa gula batu tersebut terbakar?  
  3. Sekarang, cobalah lumuri gula batu tersebut dengan abu kertas. Kemudian bakarlah pada lilin yang menyala. Apakah gula batu tersebut terbakar?
Penjelasan Konsep
Pada saat kamu membakar langsung gula batu tersebut, kamu dapati gula batu tersebut tidak akan terbakar. Mungkin hanya kamu lihat ada bekas hitam gosong. Tapi ketika kamu lumuri dengan abu kertas, kemudian kamu bakar, kamu akan dapati gula batunya dapat terbakar lho! Ini karena abu kertas yang menempel pada gula batu bersifat sebagai katalisator dalam proses pembakaran gula batu. Sehingga gula batu kini telah menjadi “gula api”.  Ingat, gunakan tang ketika membakar gula batunya 

foto kelas VI 2011/2012


Senin, 29 Juli 2013

fOTO BARENG

Siswa Kelas V 2013/2014

Bahan Puisi di MTsN Rancagoong



PERJALANAN KUBUR
Buah Karya
Sutardji Calzoum Bachri

luka ngucap dalam badan
kau telah membawaku ke atas bukit ke atas karang ke atas gunung
ke bintang-bintang
lalat-lalat menggali perigi dalam dagingku
untuk kuburmu Alina

untuk kuburmu Alina
aku menggali-gali dalam diri
raja dalam darah mengaliri sungai-sungai mengibarkan bendera hitam
menyeka matahari membujuk bulan
teguk tangismu Alina

sungai pergi ke laut membawa kubur-kubur
laut pergi ke awan membawa kubur-kubur
awan pergi ke hujan membawa kubur-kubur
hujan pergi ke akar ke pohon ke bunga-bunga
membawa kuburmu Alina






Doa seorang serdadu sebelum berperang
Buah Karya
WS Rendra

Tuhan ku
wajah Mu membayang di kota terbakar
dan firman Mu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
anak menangis kehilangan bapak
tanah sepi kehilangan lelakinya
bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
waktu itu, Tuhan ku
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku memasukkan sangkurku
malam dan wajahku adalah satu warna
dosa dan nafasku adalah satu udara
tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari biarpun bersama penyesalan
apa yang bisa diucapkan oleh bibirku yang terjajah ?
sementara kulihat kedua tangan Mu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianati Mu
Tuhan ku
erat-erat kugenggam senapanku
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku

Galeri Campuran